Kamis, 27 Maret 2008

TEATER GEDHEK, Forumku


ULANG TAHUN 'GEDHEK' YANG MENGGEMPARKAN

Oleh: Fina Af'idatussofa


Suasana mulai berubah, begitu memasuki February. Tak pelak. Ruang RC yang tadinya hanya digunakan untuk ruang kelas empat Ideals Gank, mulai dipermak dengan berbagai macam property. Tak salah lagi, anak teaterlah yang saat itu beraksi mendesain ruang RC menjadi tempat pertunjukan Teater GEDHEK –Teater Q-Tha-.

Tim GEDHEG mulai dikerahkan untuk menyambut acara ulang tahun GEDHEK yang pertama. Semua berpencar dengan tugas masing-masing. Property, konsumsi, seksi acara, bagian pementasan, serta penata tempat penginapan mulai bergerak demi terselenggaranya acara bersejarah tersebut.

Segalanya sudah dipersiapkan dengan seksama, hingga pada tanggal 2 February 2008, sekitar jam 21.00 acara dimulai dengan berbagai sambutan-sambutan.

Para penonton yang sempat tercengang dengan model desain panggung anak teater, mulai menikmati suasana yang memang sengaja dibuat lain daripada acara yang biasanya terselenggara. Ruangan luas yang gelap, hanya ada sinar remang-remang yang mengarah pada pangung pementasan teater. Untunglah, tim GEDHEK sudah membuat keadaan penonton lebih nyaman dengan dipisahnya kaum Hawa dengan kaum Adam. Ponsel dilarang dinyalakan saat penampilan teater. Segala macam cahaya dilarang ditampakkan di tengah-tengah penonton, karena takut mengganggu pencahayaan pada pangung teater.

“Tampilan pertama dari Teater GEDHEK dengan teater berjudul Sajak Orang Gila” seru Devi selaku pembawa acara ulang Tahun GEDHEK.

Tiba-tiba, suasana gelap memenuhi ruang RC. Semua penonton masih penasaran dengan kejutan apa yang akan diperlihatkan anak-anak GEDHEK.

Tiba-tiba, terdengar petir bertalu-talu menggelegar. Cahaya mulai diperlihatkan perlahan-lahan. Dan mulai tampak sosok pemeran Orang Gila dengan gelagat yang sangat mengerikan. Sekelompok penonton yang melihat merasa ngeri. Acting yang sunggup spektakuler. Kana selaku pimred E-la2ng, yang berperan sebagai Larasati ini berlaga bak orang gila.

“Kuremukkan jalan…Kupatahkan malam…” suara itu mulai keluar dari mulutnya, dengan nada yang sangar. Dia mulai bersajak.

Sajak orang gila yang bercerita tentang Larasati. Dia gila karena diperkosa. Padahal dia adalah seorang penulis yang membawa perubahan bangsa yang lebih baik. Sastrawan gila ini tak ubahnya dengan kebiasaan-kebiasaan yang ia miliki. Masih saja memiliki jiwa penyair meski dalam keadaan gila seperti itu. Dari cara dia bersajak di sepanjang jalan, orang akan bisa langsung menyimpulkan, dia adalah sastrawan.

Tampilan pertama yang cukup mencengangkan para penonton. Pertunjukan teater dari GEDHEG yang sangat mengundang perhatian. Acting-acting yang sudah lumayan membuat para penonton puas dengan pertunjukan tersebut.

Naskah yang dibuat oleh Saiful Amri serta Maia Rosyida ini memang cukup menarik. Setidaknya, membuat penonton tidak merasa bosan untuk melihat sampai akhir pertunjukan.

Adegan terakhir adalah pembacaan sajak orang gila untuk mengakhiri tampilan dari tuan rumah. Yang kemudian ditutup dengan tertawa bersama.

Acara ulang tahun tidak sampai di situ. Setelah tampilan anak-anak teater GEDHEK, dilanjutkan tampilan-tampilan yang tak kalah seru. Banyak juga tampilan dari Sekolah Alternatif-alternatif lain yang kebetulan memenuhi undangan anak GEDHEK. Bahkan sekolah Alam dari Semarang yang pernah live ini di Kalibening pun turut datang untuk memeriahkan acara GEDHEK. Tak hanya itu, Teater Getar dari STAIN pun juga tak mau kalah.

Suasana terkesan rancak. Terlebih, banyak selingan band-band yang menyanyikan berbagai lagu. Ada band dari Alternatif Ketapang, juga ada Blueband –bandnya Maia-.

Yang paling mengharukan adalah tampilan menjelang acara terakhir. Yaitu tampilan Kana dan Muhdan dengan lagu dangdutnya “Malam Terakhir” nya sang raja dangdut Roma Irama. Lagu tersebut dipersembahkan untuk Taufiq yang pada malam itu merupakan malam terakhir dia berada di Salatiga. Dia Sebab keesokan harinya dia harus sudah kembali ke Aceh untuk melanjutkan perjuangannya.

Berbagai kalimat dan ungkapan-ungkapan di ucapkan Taufiq setelah lagu itu dinyanyikan. Kalimat pengantar perpisahan yang sempat mengharukan suasana. Setelah Taufiq selesai berbicara panjang, acara kembali diteruskan dengan tampilan berikutnya.

Suasana sempat mencengangkan begitu didapati dua siswa dari Tingkir bertengkar di lokasi acara. Terlebih ketika mengingat sebelumnya salah satu di antara mereka ada yang kehilangan dompet. Devi selaku MC langsung melerai dua anak tersebut. Dan acara kembali diteruskan.

Sudah mendekati puncak acara. Tanpa di duga Pak Taha, guru tergokil di QT mulai tampil. Praktis membuat seluruh penonton gempar. Terlebih melihat Pak Taha yang kali itu menggunakan gitar serta lilin. Semua beranggapan Pak Taha serius dalam berpuisi. Ternyata akhir daripada puisi, tetap saja gokil.

Setelah hampir semua sudah tampil, akhirnya sampailah pada acara pemotongan tumpeng yang diwakili oleh Upik selaku lurah GEDHEK serta Pak Jono. Suasana kembali meriah.

Dan acara puncak adalah pertunjukan dari anak SASUKE (Forum pembuat Sari Susu Kedele) dengan mempersembahkan lagu hip-hop dengan judul kroncong protol.

“Hay sobat mulailah menari. Taburkan rasa cinta untuk hilangkan rasa dahaga. Hay kawan… mulailah menyanyi. Dengarkan lagu ini agar cinta tetaplah terjaga…” semua yang dipanggung bernyanyi bersama dengan gaya yang unik-unik.

Lagu koncong protol milik Bondan dan fade 2 black yang dinyanyikan anak Sasuke itu menjadi lagu terakhir sekaligus penutup acara Ulang Tahun GEDHEK yang berakhir sekitar jam setengah satu pagi.

Sebelum acara benar-benar ditutup, Saifi, salah satu anak yang tadi sempat mengaku kehilangan dompet serta sempat bertengkar di tengah-tengah acara mengaku bahwa semuanya tadi hanya acting. GUBRAG!!!!

Dan sudah selesailah semua acara malam itu. Semoga kembali bangkit semangat anak-anak GEDHEK untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki. (FN)