Sabtu, 22 Maret 2008

CINTA, Opini


MANUSIA HIDUP DENGAN CINTA
Oleh: Siti Qona'ah

Tak ada tema yang abadi untuk dibahas selain masalah cinta. Tengok saja, mulai dari lagu, puisi, prosa, sampai film didominasi masalah cinta. Wajar, karena cinta adalah perasaan yang universal. Di mana-mana, diseluruh dunia, orang membutuhkan dan menginginkan cinta. Cinta ada pada orang tua yang cinta pada anak-anak mereka, anak-anak yang cinta pada orang tua mereka, adik dan kakak yang saling menyayangi. Dan, ehm… tentu saja cinta dirasakan oleh sepasang cewek dan cowok.

Cinta sendiri adalah karunia Allah kepada semua makhluk-Nya. Cinta itu universal dan tidak mengenal batasan. Tidak mengenal usisa dan zaman. Apalagi kalau yang dibidik adalah cintanya kalangan usia remaja. Ehm… pasti akan terdengar dan terlihat kontroversial. Namun pada masa sekarang, ironisnya, di kalangan remaja, makna cinta diterjemahkan kebablasan alias hanya mengumbar hawa nafsu semata. Makna cinta pun telah kehilangan arti sejatinya. Bagi remaja sekarang berkhalwat atau berdua-duaan dengan lawan jenis adalah hal biasa. Mereka tidak tahu bahwa pihak ketiga adalah setan. Setan yang akan menjerumuskan dua insan ini ke lembah maksiat, yaitu zina.

Untuk remaja seperti kita, masalah cinta itu ibarat nasi, makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan cinta itu seringkali diwujudkan dalam bentuk punya pacar. Maka SCTV punya tayangan gress untuk anak-anak muda. Yups, Lemon Tea ada first love alias cinta pertama, ada cinlok alias cinta lokasi, mak comblang, kontak jodoh, ada juga “CLBK” dengan kata lain: cinta lama bersemi kembali. Semua itu isinya ya mencocok-cocokkan anak-anak muda dengan lawan jenis mereka.

Cinta juga bukan sekedar feeling, tapi bisa membuat orang berubah. Orang yang merasakan cinta bisa mengubah dirinya demi orang yang dicintai. Yang buruk bisa menjadi baik, yang urakan bisa menjadi rapi jail, dan yang pendiam bisa menjadi periang. Cinta juga membuat orang menjadi kreatif. Buktinya banyak karya dihasilkan karena terinspirasi oleh cinta. Contohnya: Mbak Fina dengan Novel “Bukan Cinta Biasa” nya. Dan juga Mas Na’emz dengan lagu “Mencari Cinta Sejati” nya. Dan masih buannyak lagi. Bener kan?!

Sayangnya, cinta sering ternoda justru oleh mereka yang sedang jatuh cinta. Jatuh cinta malah menjadi ajang pelampiasan hawa nafsu. Cinta nggak lagi menjadi sesuatu yang suci dan indah. Tapi sudah diubah menjadi kubangan lumpur maksiat. Padahal seharusnya anugerah cinta itu kan di hargai dengan menjaga dan merawatnya. Tantu saja cinta harus dirawat dan dijaga dengan aturan-aturan Allah. Sebabnya jelas banget, Dia yang menciptakan cinta dan sekaligus menumbuhkan cinta, pastinya dia juga yang aturan-Nya layak untuk diikuti. Nggak ada yang lain!!!

Terbukti, cinta yang tak kenal aturan bukan menjadi anugerah, tapi malah menjadi musibah. Nggak jarang orang mengukur cinta dari kedalaman kantong, dari penampilan fisik, bahkan nggak lagi memandang agama. Selain itu merebak juga kehidupan sex before marriage, gonta ganti pasangan, yang semuanya bikin hidup jadi makin nelangsa. Banyak remaja yang menafsirkan cinta itu adalah seks. Hi… syerem!!! Gara-gara pemahaman yang keblinger itu cinta jadi ternoda. Jangan sampai dech…!!!!

So, nggak salah kalo untuk urusan cinta kita juga harus tunduk pada apa kata Allah!!! Soalnya, kalau kita bercinta dengan mengikuti aturan Allah, maka bukan saja kita merasa bahagia, tapi juga berpahala. So GREAT!!!!

Now, aku mo tanya ke kalian semua nich…

Bagaimana kalo hidup kita itu tanpa cinta? GARING!! So pasti!!! Yups, jawaban yang tepat. Orang akan jadi mudah tersinggung, kejam, dan nggak ada empati dan perhatian pada orang lain. Nggak ada harmonisasi dalam hidup ini. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri.

Kita juga nggak akan kenal kosa kata “cakep”, “ganteng”, “cantik”, “charming”, dan seabrek perbendaharaan kata indah lainnya. Para penyair pun pasti akan kehilangan kehebatan mereka.

Jangan juga mikir absennya cinta cuma akan mematikan pasangan manusia. Hampanya cinta juga akan memusnahkan kehidupan sebuah keluarga. Ya nggak!!!

Now, kita akan membahas masalah cinta fisik!!!

Kamu tertarik sama lawan jenis Cuma karena fisiknya? Misal karena dia cantik, tinggi, putih, mancung, dan ada lesung pipinya. Atau para cewek suka sama cowok yang putih, tinggi, mancung, dan body se-keren EGI JOHN FOREISYTHE ma MARCELL DARWIN. Nah, itu sebagian tanda cinta sebatas fisik. Boleh-boleh aja nyari pasangan hidup yang fisiknya OK, yang nggak malu-maluin diajak ke pesta. Tapi cinta kayak ini nggak bakal tahan lama. Ibarat komputer, model cinta yang kayak gini bakal segera ke laut begitu ngeliat ada makhluk lain yang “prossesor”-nya lebih canggih. Tul nggak?!?

Now, beralih ke: CINTA dan KESETIAAN

Ada pepatah yang mengatakan:

-True love never grows old

-Old love does not rust

Cinta sejati tidak akan pernah tua

Cinta lama tidak akan berkarat

Cinta sejati adalah cinta karena Ilahi. Tulus ikhlas, tanpa pamrih, dan tak lekang dimakan zaman dan di tempa cuaca. Cinta sejati juga tahan uji, tetap akan terkenang meski jasad tercerai dari rohnya.

Banyak kisah-kisah mengharukan dari pasangan yang saling mencintai untuk kita renungi, bahwa cinta itu meminta pengorbanan, kesetiaan, dan kesabaran. Jangan mengaku cinta dan mengungkapkan cinta kalau nggak mau berkorban!!!! OK’s

Kalau tadi kita membahas soal cinta dan kesetiaan, Now, kita akan membahas tentang “CINTA dan PERSAHABATAN”

Suka main bareng? Suka curhat? Harap hati-hati!!! Persahabatan antar lawan jenis bisa berpotensi untuk menumbuhkan benih-benih cinta. Kamu sering nonton kisahnya MARCELL DARWIN di sinetron “Alisha” kan? Nah, hampir kayak gitu maksudnya. Hehehe… korban sinetron dikit nggak pa-pa kan???

Persahabatan antar lawan jenis bisa berbuah cinta. Maklumlah, seperti pepatah jawa menyebutkan, witing tresno jalaran soko kulino, maksudnya adalah: munculnya rasa cinta, disebabkan karena seringnya bersama. Awal membina hubungan boleh jadi nggak ada apa-apa. Bahkan “getaran” kecil sekalipun nggak terasa. Tapi, yakin dech bahwa cewek dan cowok ditakdirkan untuk saling tertarik. Kira-kira betul nggak, Mbak Emi?? Hehehe… sory buka kedog. Boleh jadi, yang pertama kali muncul itu cuma empati. Empati dengan keadaan teman lawan jenisnya itu. Lama-lama, empati itu bisa bermetamorfosis jadi simpati, lalu suka dan akhirnya CINTA. Nggak jarang memang kejadiannya begitu. Toh, bukankah rasa cinta itu nggak selalu mesti muncul di awal perjumpaan dan hubungan???? Adakalanya dia akan muncul setelah lama kita mengenal. Setelah jauh kita melangkah. Nah, bagi teman yang suka curhat dengan lawan jenisnya, bukan mustahil ini akan menumbuhkan BBC alias (benih-benih cinta). Siapa tahu kan?????????

Nggak mau dapet masalah?????? Makanya JANGAN SEKALI-KALI BERMAIN API!!!!!!!!!!!!!!!!

Jika nyalanya masih kecil, api sich masih bisa bersahabat. Tapi kalau sudah membesar, jangan harap deh. Lidahnya akan menjilat apa saja yang ada di hadapnnya. Lidah api, tentu menghasilkan sebuah kerusakan. Dia akan membakar dan mengabukan bahan-bahan yang berani “malawannya”.

So, jangan anggap remeh api. Biarpun kecil, dia akan berpotensi jadi besar. Nah, menjadikan lawan jenis sebagai teman, sahabat ato bahkan sodara (maksudnya, mainan gitu loch), harus hati-hati!!! Jaga jarak aman. Bener lho… deketan terus sama lawan jenis bisa timbul macem-macem lho. So, hati-hati adalah sikap bijak. Sebenere, bersahabat dengan lawan jenis sebetulnya nggak masalah, kalo kamu tau aturan mainnya. Nah, di sinilah yang kayaknya rada sulit bagi sebagian besar teman remaja untuk taat pada aturan.

BERTEMAN YES, PACARAN NO!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ah yang bener?????

Berteman memang bukan berarti berpacaran. Kita boleh kok, bergaul dengan lawan jenis, dalam pengertian benar-benar berteman. Kalau nggak boleh, gimana bisa kerja sama dalam mengelola kegiatan, forum bersama ato bahkan proyek bersama? Nah, kayak kita saat ini. Tul nggak???

Saat ini, banyak remaja yang menganggap pacaran itu hanya untuk HAVING FUN aja. Ops……!!!

Walah-walah, ini juga asal-asalan. Tapi inilah kenyataan yang kudu kita hadapi. Banyak teman remaja yang mengaku bahwa alasan melakukan pacaran sekedar having fun aja, sekedar bersenang-senang. Nggak punya alasan lain. Barangkali, teman remaja yang begitu menganggap bahwa pacaran sekedar hiburan di masa sulit dan stress, itu karena si dia-nya lagi menghadapi persoalan hidup. Semisal, teman-teman remaja yang nggak mendapatkan kasih sayang dirumah. Pokoknya, do’i-do’i yang kurang perhatian……… hehehe……

Yang terakhir nich, PACAR SEBAGAI MOTIVATOR……… emang bener ya????

Duh, memangnya pacaran sejenis suplemen apa. Pake’ menambah semangat segala? Tapi itulah yang sering terjadi. Emang alasan yang asal-asalan. Namun inilah juga yang banyak diakui remaja. Ada yang mendadak menjadi rajin belajar. Wah pokoknya tuh, rasanya muncul semangat untuk belajar. By the way, bener nggak sih???????????

Seperti yang udah aku katakan diatas tadi………

Pacaran boleh, tapi nggak ada salahnya juga kan kalo untuk urusan cinta kita juga harus tunduk pada apa kata Allah!!! Soalnya, kalau kita bercinta dengan mengikuti aturan Allah, maka bukan saja kita merasa bahagia, tapi juga berpahala. So GREAT!!!!

Tidak ada komentar: